Senin, 06 Oktober 2014

Tak Terbaca,Tak Apa

malam ini gelap
bukan kah memang malam selalu gelap?
tidak,malam ini lebih gelap
malam sebelumnya lebih terang

malam ini kantuk ku hilang
aku tak merasakannya lagi
hilang akal hilang rasa
aku tak mengenal
justru kali ini aku tak mengenalnya
seolah tak pernah mengenalnya

bukan kah baru kemarin kita bercerita cinta?
tentang sebuah rasa?
bukan kah kita kemarin masih beradu tawa dalam suara?
dan sekarang kau mampu sendiri

maaf,aku lupa sebelumnya kamu tanpaku
maaf,aku melupakan hal satu ini
seingatku kita sudah lama saling bersua
seingatku kita lama sudah memadu rasa
menjalin rasa,bukan menduakan rasa

dan sekali lagi maaf,aku lupa itu semua
aku lupa bahwa sebelumnya kita berjalan sendiri
masing-masing dengan jalur yang berbeda
kemarin kita dipertemukan dalam persimpangan
kita mencoba bersama berjalan
sempat kita bergandengan tangan
tapi rasanya kali ini aku menggenggam jemariku sendiri
entah aku yang lalai atau memang genggaman itu terlepas
maaf,aku tak ingat...

aku takut menemukan persimpangan lagi di ujung jalan itu
aku takut nanti simpang itu melerai rasa yang ada
aku takut keadaan yang memaksa
boleh kah kita memutar haluan?
jangan lewati persimpangan di ujung jalan itu
bisa kah kita memutar arah?
aku takut dengan persimpangan di ujung jalan itu..

aku takut...

kamu masih ingat dengan rasa yang sengaja kau cipta untukku?
atau kamu sudah lupa pada ulah mu yang membuatku menyukaimu?
mencintai dan mencurahkan segala rasaku padamu seperti yang terjadi sekarang?
kamu lupa itu?

segala rasaku padamu,kamu lupa itu?
atau kamu mulai menutup mata?

tutup lah saja matamu,jika itu menenangkanmu
tutup lah saja hatimu,jika itu memenangkanmu

tak apa perkara rasa
biar lah aku saja yang rasa
biarlah aku saja jika memang harus kecewa
tak apa...

berbahagia saja lah dengan apa inginmu
aku tak apa
sungguh aku tak apa

mungkin aku juga akan menutup mata
entah bagaimana dengan luka
tapi tak apa
aku tak apa

berbahagia lah...

maaf jika rasaku tak terbaca
nanti,waktu saja yang menjawab...

Minggu, 03 Maret 2013

PAHLAWAN

Aku berdiri di bawah kibar sang merah putih
Bendera pusaka...
darah moyangku menetes menghantam kain itu
bukan hanya menetes,tapi terbuang terhambur
Raungan kesakitan pertempuran masa penjajahan

Nyanyian merdu lagu indonesia raya dari sosok kecil itu
Merdu,menggelegar,menggema
Tangis janji kepada kakeknya,pahlawan
Sungguh bocah kecil yang berjiwa patriot

Berkibar lah,berkibar lah wahai bendera negaraku
Bendera negeriku tercinta
Naikkan setinggi-tingginya,itu benderaku
Bendera kita,bendera Indonesia
Darah...
Pengorbanan pahlawanku di masa itu
Bangkit lah,bangkit kan negara kita
Jangan biarkan darah itu mengucur sia-sia
Mari...
Mari kita bangun negeri ini

Jayapura,17 Januari 2013

KANVAS

Aku menyusuri kota pada senja yang jingga
Kota tua dalam usia dan latar yang tampak
Senja yang jingga,jingganya senja
Akan kah senja menghantarkanku pada gelapnya malam
Atau jingga yang enggan menyambut kelamnya malam
Bias matahari senja menyemburat amburadul
Melukiskan khayalan-khayalan penduduk kota tua
Bersama melukis kanvas langit yang mulai buram
Aku tlah kembali pada malam
Jingga senja menidurkanku dalam timang malam
Ku pegang kuas...
Ku dekap warna-warni terindah di dunia
Kini aku siap...
Siap melukis malam pada kanvas hitam
Bubuhkan warna indah,warnai hidupku
Kini aku berani terlepas dari senja demi menyambut malam
Karena esok senja akan mebali pada biliknya

Jayapura,17 Januari 2013

MENJEMPUT SENJA

Aku berjalan merangkak demi senja
Setiap hari,setiap waktu
Meski kadang ku seret langkah ini
Demi bisa berjalan beriringan denganmu
Walau harus berjalan milyaran jengkal
Senja jingga demi rasa
Rasa yang menjalar dan melata
Hampir menenggelamkan jiwa dalam bius
Terbius angkuhmu untuk tetap mencintaku
Bodohmu yang terus bertahan di sampingku
Aku menyusur kota di bawah langit kelam
Langit yang mulai menghitam
Demi menjemput cinta yang kau tanam





Meja cantikku
Jayapura, 3 February 2013

Kamis, 28 Februari 2013

Laron di Jelaga

Tertanggal 12 February 2013

Hujan telah mengguyur kota ini sedari larut semalam
Air tumpah yang menyejukkan dan melelapkan
Gemericik yang menyerbu dan menyerang dengan sadis
Suara alam yang sangat merdu dan selalu ku rindu
Ku tilik teras rumah lewat pancaran cahaya teplok
Jelaga itu meredupkan sedikit sinar yang ada
Teplokku mengundang laron untuk menghampiri
Mendekati sinar teplokku yang berjelaga
Teplok penuh jelaga
Jelaga penuhi teplok
Laron yang sangat indah
Mengajarkan betapa kita saling membutuhkan
Sekalipun pecundang-pecundang kecil
Yang sibuk mengurus kehidupan orang lain
Yang lupa memikirkan hidupnya yang malang
Pecundang yang terlalu lama menaifkan diri
Hidupmu sia-sia belaka!!

Rabu, 18 Juli 2012

Selamat Pagi,Cinta

Pagi cinta...

Ku dapati pagi sejuk nan cerah,dedauan segar yang tertimpa rintik embun juga kicau burung yang mempesona.

Pagi cinta...

Gemericik air pegunungan mengaliri jiwaku dimulai dengan dinginkan kerongkonganku yang kering. Tadi malam aku tidur menahan dahaga,kantukku terlalu mendominasi pikiranku.

Pagi cinta...

Alangkah indahnya pagi ini kau sapa aku dengan kecupan hangat yang mendarat di keningku,sungguh dirimu adalah malaikatku.

Pagi cinta...

Izinkan aku mengukir harimu dengan berjuta kebahagiaan,dengan caraku mencintaimu.

Selamat pagi cinta,kamu yang ku cinta...

Jiwamu adalah pancaran pesonamu. Sayang,aku sayang kamu. Cukup cintaku untukmu,selesaikan hari ini dengan cinta kita yang indah ya sayang...

 


Kamis, 17 Mei 2012

R i n d u

Allah...
Engkau menciptakanku dengan batas kesempurnaan yang layak ku miliki
Begitu pun kau ciptakan orang lain dengan batas kesempurnaan yang layak untuk mereka punyai
Ya Allah...
Engkau memberikanku anugrah yang luar biasa,anugrah yang tak terhitung nilai nya
Anugrah yang selalu menyertaiku,anugrah yang tak bisa ku hindari
Ya Robb...
Tak satupun makhluk di dunia ini yang memiliki hak untuk menghina pemberian-Mu ini
Tak seorang pun yang pantas menyakiti sejengkal pun dari jalan yang Kau takdirkan
Termasuk pada hamba-Mu yang hina ini
Hamba hina,hanya dihadapan-Mu Ya Allah
Tidak ada yang berhak menghina bahkan menghinakan hamba
Engkau tau Ya Allah,engkau yang paling tau
Tak sedikit pun hamba rendahkan makhluk ciptaan-Mu
Tak sedikit pun hamba dustakan mereka
Ya Allah...
Tak ingin hamba mengeluh,tak jua hamba mempersalahkan
Hanya saja,tak ada lagi tempat untuk hamba mengadu
Lagi,lagi,dan lagi
Terulang dan terus saja...
Tiada lagi kah ketulusan yang dapat hamba rangkul?
Tiada lagi kah keikhlasan yang tercipta untuk hamba?
Andai tusukan demi tusukan ini nampak,mengherankan hamba masih bertahan hidup
Terima kasih Ya Allah,hamba masih bisa bertahan
Di tengah penghianatan,di tengah pesakitan hati mereka
Ya Robbi...
Engkau,hanya Engkau Yang Maha Mengetahui
Lindungi hamba Ya Allah,dari pesakitan hati mereka
Jangan cemarkan hati hamba dalam kemunafikan Ya Robb
Allahku,berkahi hamba dengan tameng kesabaran dan keikhlasan
Jaga lah hati hamba dari penyakit hati,lindungi hamba 
Jangan jatuhkan hamba pada lumpur dosa
Lindungi hamba Ya Allah

A     M     I      N